Wednesday, April 25, 2012



Saat kau merindukan ku, pejamkan matamu.

Saat kau mengingat ku, pejamkan matamu.

Saat kau menginginkan ku berada di sampingmu, pejamkan matamu.

Karna saat itu, kau akan merasakan ku.


Saat kau merasa sedih, menangislah.

Saat kau merasa bahagia, tersenyumlah.

Karna saat itu, aku pun akan merasakannya.


Pada saat kita jauh, kita tetap dapat merasakan satu sama lain.

Pada saat kita dekat, kita dapat merasakan detakan yang tidak dapat dihentikan.

Dan pada saat kita semakin dekat, detakan itu berhenti dan menjadi sesuatu yang nyaman.

Itulah KITA.



Friday, April 20, 2012

Janji

Janji...
Satu kata yang meyakinkan.
Satu kata yang menghancurkan.

Janji...
Satu kata yang disimpan.
Satu kata yang kemudian ditinggalkan.

Janji...
Satu kata yang manis.
Satu kata yang akan menjadi pahit.

Janji...
Satu kata yang ditanam.
Satu kata yang kemudian di kubur.

Apa kau tidak takut untuk berjanji?
Bagaimana kalau kau melanggarnya?
Apa kau tidak merasa bersalah?
Kau tau bagaimana rasanya ditinggalkan dengan janji?

Sakit.
Ya, itu satu kata yang paling tepat.
Ya, itu satu kata yang tertinggal.
Ya, itu satu kata yang dirasa.

Apa kau tidak merasa bersalah?
Bersalah karna telah berjanji.
Bersalah karna telah melanggarnya.
Bersalah karna telah mengatakanny.
Bersalah karna dengan janju mu kau buat orang lain percaya.

Brengsek.
Satu kata yang pantas untuk mu.
Orang yang telah berjanji, dan melanggarnya begitu saja.
Brengsek.
Satu kata yang cocok untuk mu.
Orang yang telah berjanji, dan ternyata semua itu hanya kalimat kosong.

Sekarang saatnya aku menertawakan diriku.
Tertawa karna percaya dengan mu.
Tertawa karna percaya dengan kata-kata mu.
Tertawa karna percaya dengan kalimat mu.
Tertawa karna percaya dengan janji-janji mu.

Semuanya palsu.
Dasar brengsek.

Aku

Jika kamu berkata bahwa kamu tau aku sepenuhnya, kamu salah.
Jika kamu berkata bahwa kamu sangat mengenali ku, kamu salah.
Jika kamu berkata bahwa kamu mengetahui detail sifat aku, kamu salah besar.
Karna nyatanya, yang kamu ucapkan tidak sebesar dan sebenar keadaannya.


Itu semua hanya sebatas yang kamu dapat.
Itu semua hanya sebatas yang kamu lihat.
Itu semua hanya sebatas yang kamu ambil.
Itu semua hanya sebatas yang kamu tangkap.
Itu semua hanya sebatas yang kamu hafal.


Jangankan kamu, orangtua aku pun tidak sampai detail tau bagaimana aku sebenarnya.
Jangankan kamu, teman-teman ku yang lebih lama mengenal ku pun tidak sampai tau bagaimana aku sebenarnya.
Jangankan kamu, teman-teman kecil ku pun tidak sampai tau bagaimana sebenarnya aku.
Jangankan kamu, aku saja tidak mengerti bagaimana aku sebenarnya.


Sifat aku terlalu random dan acak.
Sifat aku kadang naik dan kadang turun.
Sifat aku kadang ke kanan dan ke kiri.
Bahkan mungkin bisa saja kadang sifat aku menjadi ke arah diagonal atau berbalik arah.


Kamu salah kalau kamu menilai bahwa kamu lah orang yang paling mengenali ku luar dan dalam.