Seorang sahabat berkata "Coba ambil positive nya, mungkin aja itu karna dia terlalu ngerasa nyaman sama lo, makanya dia begitu. Jangan nethink terus, kita kan gapernah tau jalan pikiran orang lain ke kita gimana, dan gimana perasaan dia ke kita. Bisa aja mungkin bukannya PHP atau apa, tapi ya itu dia yang gue bilang di awal, dia ngerasa nyaman sama lo".

Benar kata mereka, jangan punya masa lalu yang terlalu banyak, karena tidak semua masa lalu akan menjadi hal yang baik di kehidupan masa depan.

Coba kau pikirkan saat masa lalu menyakitimu

Coba kau pikirkan saat masa lalu menghianatimu

Bayangkan, saat kedua hal diatas berjumpa dan bertemu lagi denganmu di masa depan. Itu bisa menjadi hal yang menyakitkan bukan?

Buat baik-baik masa lalu mu. Jangan jadikan masa lalu sebagai perusak cerita indahmu.

HBU?

Apa yang ku pikirkan?

Pertemuan pertama, atau pertemuan selanjutnya?

Kalau pertemuan pertama, kau tidak akan tau kapan dan akankah kau dan dia bertemu lagi.

Kalau pertemuan selanjutnya, kau tidak tau akan atau tidak akankah kalian bertemu lagi pada pertemuan setelah pertemuan selanjutnya itu.

Perpisahan, atau kematian?

Kalau perpisahan, kalian tidak tau akan tau, apakah kalian akan bertemu lagi suatu saat nanti, di tempat, waktu, dan suasana yang berbeda.

Kalau kematian, jelas-jelas kalian tidak akan pernah bertemu lagi, tapi mungkin kau akan merasakannya ada di dekat dan di sekitarmu, tepatnya dia akan ada di hatimu.

Perkenalan, atau pertemuan?

Kalau perkenalan, kalian hanya saling berkenalan, tidak akan tau akan bertemu atau berbincang lagi di hari esoknya.

Kalau pertemuan, kalian bisa saja bertemu secara sengaja atau tidak, tapi kalian tidak akan tau akhir dari semua pertemuan itu.

Aku?

Aku awalnya merasa biasa saja, tapi setelah di pikir-pikir dan aku bayangkan lagi, semuanya menakutkan.

Perkenalan, hal yang sangat awal. Mengenal seseorang bisa lewat mana saja bukan? 

Pertemuan, hal yang kadang membuat ku kikuk dan senang. Pertemuan adalah awal dari segalanya. Tapi pasti setelah pertemuan pasti ada perpisahan, dan setelah perpisahan itu, aku tidak pernah tau akan bertemu dengan orang tersebut lagi atau tidak. Aku tidak pernah tau berapa lama pertemuan itu akan berlangsung, walaupun tidak bertemu setiap hari, tapi pasti ada saja rencana yang membuatku bertemu dengannya, sampai akhirnya berpisah. 

Kematian? Aku tak bisa membayangkannya. Menangis sepanjang malam mungkin saja bisa terjadi. 

Aku yang biasa menyendiri didalam kamar, yang benar-benar sudah terbiasa sendirian saja bisa menjadi sangat takut untuk ditinggalkan. Cinta dan rasa sayang ini yang mengubahku. Mengubahku menjadi seseorang yang takut untuk ditinggal sendirian. Saat aku bahagia, aku seperti "Terang di dalam Gelap", dan saat aku ditinggalkan dan merasa sedih, aku seperti "Gelap di dalam Terang"

Mungkin post ku kali ini agak acak dan gajelas. Tapi ya ini lah yang ku pikirkan.

Aku suka hujan seperti aku menyukaimu pd hari itu. Aku syg hujan sm seperti saat ku menyayaingimu kemarin-kemarin. Tapi aku tak bisa membenci hujan sama seperti aku tidak dpt membencimu sekarang ini.