Mungkin benar juga
Kita perlu waktu untuk tidak bersua
Tapi sejenak saja, mungkin tidaklah salah aku pendam dulu rasa rindu
Biarkan hati merintih dan meratap
Tapi sejenak saja, lalu untuk selamanya kita berpayung dalam satu cinta
Aku terusik kangen yang menelusup di setiap kedip mata
Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak tersisa, sepertinya
Biarkan saja semuanya berjalan tanpa rekayasa
Seperti sejak pertama rasa itu diam membisu
Lalu, perlahan mengetuk pintu hatimu, dalam damba tak bersyarat
Aku tak bisa marah
Karena bagiku kau adalah anugrah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah
Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja
Menghapus kesalku jadi tawa merekah
Dan rinduku tiba-tiba dipenuhi keindahan yangberlimpah
No comments:
Post a Comment